SELAMAT DATANG SAUDARAKU

Kamis, 29 September 2011

AKADEMI LA MASIA

Berbicara sukses Barcelona tak bisa dilepaskan dari La Masia. Di tempat ini, semuanya dimulai, mulai dari pembentukan mental juara pemain, memasukkan filosofi permainan yang benar dan mencetak DNA sukses di sepakbola.


Keberhasian Barcelona menembus final Liga Champions musim ini juga buah kerja keras staff di La Masia. Namun hanya sedikit orang yang tahu apa itu La Masia.

La Masia merupakan kependekan dari La Masia de Can Planes, yaitu sebuah tempat pelatihan milik Barcelona, klub raksasa Spanyol. Tempatnya berdekatan dengan Nou Camp di distrik Les Corts, Barcelona. Di sini pemain muda belia ditempa.

Tempat ini juga tak menarik perhatian. Berada di atas lahan seluas 600 meter persegi, bangunan rumah bata coklat yang kecil dan sederhana bergaya Katalonia ini berdiri tanpa kemewahan. Ruangan di dalamnya juga terkesan sederhana.



Di dinding ruang makan terpampang foto upacara kelulusan kapten Barcelona Carles Puyol dan pelatih Pep Guardiola. Sementara itu, di dapur seorang juru masak menyapa dengan ramah, dan para pemain bisa menyelesaikan pekerjaan rumah mereka di ruang belajar di tingkat dua. Suasana di La Masia memang terkesan merupakan perpaduan antara tradisi dengan harapan, suasana menyenangkan dan kebiasaan.

Tapi di balik kesederhanaan itu, ada bentuk kedisiplinan yang dipegang teguh oleh semua orang di dalamnya. Pemain muda yang menimba ilmu di La Masia harus tepat waktu, menjaga nilai pelajaran mereka dan tetap menjaga kesantunan juga saling menghormati. Harapannya, semua itu bisa dipertahankan hingga tenar kelak.


"Kami tumbuh bersama dengan pandangan yang sama soal sepakbola dan bermain dengan filosofi yang sama."
- Andres Iniesta, gelandang Barcelona.

Dengan kedisiplinan dipegang teguh, tim pelatih Barcelona tinggal memasukkan paham permainan sepakbola cantik nan elegan milik mereka. Filosofi permainan yang lahir sebagai turunan langsung taktik Total Football Belanda yang muncul tahun 1970-an, dan diterapkan secara menyeluruh di klub, mulai dari tim pemain berusia tujuh tahun hingga tim utama.

Tapi di La Masia, sepakbola juga tidak didewakan. Pendidikan tetap nomor satu, karena bila pemain gagal bersinar di sepakbola bisa melanjutkan ke profesi lain dengan bekal pendidikan yang dimilikinya.

Karena itu para pemain di usia muda diminta untuk bekerja keras menyelesaikan tugas sekolah dan setiap pemain diharuskan mengikuti kelas tambahan tanpa pembimbing di La Masia setelah pulang sekolah.
La Masia, Barcelona


"Pep Guardiola mau membantu, tetapi tidak semua 48 pemain yang sekarang ada di sini bisa berhasil. Meski demikian, La Masia masih merupakan tempat ideal bagi pemain muda untuk menimba ilmu."

- Carles Folguera, direktur La Masia
Kembali ke sepakbola, para pemain berusia muda ditempa dengan cara Barcelona. Dalam latihan, pemain di bawah usia 16 tahun tidak pernah menjalani latihan kebugaran. Mereka hanya diminta untuk tetap berlatih dengan bola. Sedangkan latihan kebugaran 'disisipkan' tanpa disadari oleh pemain.

Karena itulah pemain jebolan La Masia bisa lengket dalam memainkan bola di kaki mereka. Dan juga, pemain lulusan akademi Barcelona ini bisa gampang diketahui. Mereka memperlihatkan satu sikap pasti yang mendekati kemalasan, terus menerus mengoper bola dalam formasi segitiga dan bermain satu-dua secara berganda yang mengejutkan lawan.

Dan tak salah jika pemain-pemain ini bisa bersinar di masa sekarang. Siapa yang tak kenal Lionel Messi, Andres Iniesta, Xavi Hernandez, Cesc Fabregas dan masih banyak lagi pemain lain, yang memeragakan permainan indah ala La Masia.

Hebatnya, Barcelona memiliki keyakinan penuh pada pemain yang mereka miliki itu. Terbukti hampir 75 persen, atau bahkan lebih dari susunan skuad yang dimainkan Josep Guardiola di musim ini adalah jebolan La Masia.

Trofi demi trofi pun diraih Barcelona dalam beberapa musim terakhir. Di tahun 2009, Lionel Messi sebagai pemain pertama jebolan La Masia yang berhasil meraih Ballon d'Or. 11 Juli 2010, barisan pemain Barcelona membawa Spanyol menjadi juara dunia di Afrika Selatan. Pada 6 Desember 2010, tiga pemain Barcelona, Messi, Iniesta dan Xavi menjadi tiga finalis peraih Ballon d'Or dan pemain terbaik dunia. Messi yang akhirnya mendapatkan trofi itu.

Semua itu membuktikan jika La Masia menjadi akademi sepakbola Barcelona yang berjalan sangat baik. Dan di akhir pekan, kontribusi pemain La Masia akan diuji oleh pemain-pemain jebolan akademi sepakbola Manchester United di final Liga Champions di Wembley Stadium, London, Inggris. Siapa pun pemenangnya maka secara otomatis mengangkat gengsi akademi sepakbola mereka juga.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar